Thursday, October 26, 2006

GURU YOSEN


Meski bukan penggemar manga (komik jepang), saya selalu mengikuti serial Kung fu Boy. Sang tokoh utama, Chinmi mempunyai guru yang sangat hebat, seorang pendekar kung fu yang tiada tanding. Namanya Guru Yosen. Dalam sebuah kisahnya ia mampu mengalahkan gerombolan pengacau kota sendirian. Di pertarungan lain, ia mampu merobohkan lawan hanya dengan satu helai rambutnya. Jurus kung fu yang paling hebat yang ia wariskan ke chinmi adalah kungfu peremuk tulang, sebuah pukulan tenaga dalam yang mampu merobohkan lawan meski ia berada di balik tembok sekalipun.
Sebagai seorang ahli bela diri, Guru Yosen pun tak hanya mengajarkan tentang teknik bertarung semata. Ia juga mengajarkan kung fu pertarungan, alias kung fu sesungguhnya, dimana para pendekar menghalalkan segala cara untuk mengalahkan musuhnya. Kung fu ini berbeda dengan kungfu tanding, dimana saling pendekar hanya menyerang setelah memberi hormat.
Namun bagi saya, ilmu yang paling berkesan adalah tentang filosofi tentang jurus dan hati. Jurus adalah teknik kung fu seperti pukulan, tendangan, senjata atau pertahanan. Sedang satunya merupakan hati nurani manusia, sesuatu yang menjadi landasan dalam menjalankan perilaku. Seorang pendekar kung fu sejati harus memiliki jurus yang hebat sekaligus hati yang bersih. Tidak boleh jurus saja atau hati yang hanya dikuasai. Keduanya harus sejalan.
Jurus, kata Guru Yosen merupakan mata pedang sedang hati adalah gagang pedang itu sendiri. Mata Pedang yang tajam harus memiliki gagang yang kuat pula. Setajam apapun mata pedang jika tidak memiliki gagang, justru akan melukai pendekar yang menggunakannya. Begitu pula sebaliknya. Gagang yang kuat tak akan berarti apa-apa jika pedang itu sendiri tumpul dan berkarat. Sebuah metafor yang sangat pas.
Tak perlu jadi pendekar kung fu, sayapun sejutu dengan dengan filosofi ini.
Rock d World!
rio_nisafa

Thursday, October 19, 2006

Kambing Jantan


Blog, sebagai trend baru di dunia internet, telah memikat para remaja untuk menuliskan pengalaman harian mereka di dunia cyber. Meski mirip dengan buku diary, blog bukan sebagai catatan rahasia yang hanya diketahui sang penulis semata. Blog justru memiliki kekuatan ketika ia dipublikasikan dan dinikmati oleh netter lainnya. Apalagi banyak situs yang telah menawarkan fasilitas blog dengan beragam fasilitasnya.
Membaca buku berjudul "Kambing Jantan" adalah merupakan pengalaman baru membaca blog dari media online dalam media cetak. Label "best indonesia blog" merupakan alasan bagi sang penerbit untuk mengedarkan buku ini. Apalagi sang penulis, radith/dika atau malah yang disapa kambing, mampu membuat saya terkekeh atau tertawa konyol ketika mengikuti kehidupan pribadinya. Ada kegilaan yang terselip di antara aktifitas harian sang tokoh. Bahkan sang penulis malah menyebut lebih kasar lagi. "Catatan harian pelajar bodoh" sengaja ditampilkan sebagai sub title buku ini.
Radith - atau generasi internet lainnya - lahir dan besar di alam globalisasi dan era teknologi komunikasi. Lintas budaya menjadi hal keseharian yang kerap dijumpai sang tokoh... apalagi ia kuliah di ostrali - begitu ia menuliskan Australia. Namun bukan pengalaman hidup di luar negeri yang menjadikan buku ini menarik... tetapi tentang culture gap. Kesenjangan budaya ketika penulis berinteraksi dengan orang-orang bule di kota kecil bernama Adelaide.
Misalnya ketika Dika harus menanggung rasa kesal karena ada seorang (bukan dari indonesia) yang menyatakan bahwa orang Indonesia mengunakan tangan kiri untuk membersihkan di saluran belakang manusia... hehehehe... Juga saat sang dosen salah memanggil nama Dika dengan sapaan Nike atau salah seorang teman dengan beragam sapaan yang berbeda-beda. Sama seperti kita mendengar suara letusan sebagai "dor", dan orang bule dengan "bang". Kekonyolan lain ketika radith dan kawan-kawan harus menemui sekawanan orang ostrali mabuk di jalan pada malam hari.
Buku ini juga menggambarkan bagaimana kambing harus mengalami ketergantungan teknologi atau beragam aktivitas "bodohnya" serta sifat pelupa, jorok, dan liar, baik di jakarta maupun adelaide. Begitu pula dengan kehidupan keluarga yang juga sedikit aneh. Sayangnya kehidupan asmaranya, dengan seorang gadis bernama "Kebo" tak mendapat porsi banyak. Atmosfer global juga sangat kental dalam buku ini. Misalnya pengunaan bahasa gado-gado indonesia-english atau kata-kata macam "wadefak".
Membaca buku ini hingga tuntas ternyata membawa "sidikit" kecemburuan bagi saya. Nampaknya enak benar hidup sang kambing jantan ini. Kuliah di ostrali dengan apartemen sendiri, Honda CRV sebagai hadiah ulang tahunnya, dan seakan menjalani hidup tanpa beban. Atau ... lupakan tentang baban kehidupan yang ia tanggung... ia hanya ingin menulis yang "bodoh-bodoh saja" dan membagi pengalamannya melalui blog. Mungkin ini lah yang membuat blog tersebut menarik untuk diikuti dan dibaca ratusan orang di dunia maya tersebut.
Soal harga buku ini, saya tak tau persis. Maklum saya meminjamnya dari perpustakaan pemda kulon progo... hehehe... lumayan juga bisa baca buku gratisan. Setidaknya saya yang di "ndeso" ini bisa tahu dunia luar melalui buku ini.
Rock d World!
rio_nisafa

Friday, October 13, 2006

Rock d World!



Jika saya sebut "Connecting People", saya yakin bahwa
ingatan anda pasti tertuju pada salah satu brand
ponsel. Begitu pula sebuah merk rokok mild akan
terlintas di pikiran jika anda tengah melintasi baliho
tertulisan "Bukan Basa-Basi". Mungkin pula ingat atau
hafal beberapa tagline yang kerap dilafalkan di layar
kaca sebagai TVC (atau Televisi Commercial/iklan).

Dan itulah kekuatan tagline... sebuah jembatan keledai
yang mampu menghubungkan pikiran, perasaan,
pengetahuan hingga pengalaman anda pada sebuah produk
tertentu. Tak perlu teori-teori advertising atau massa
communication (yang saya pelajari di kampus), andapun
pasti setuju... lha buktinya anda pasti tau ke-2 brand
yang cukup gencar beriklan di atas. Oya, anda bisa
liat TV gratis juga karena ada iklan. Hal ini juga
bukan karena saya pernah menjadi seorang copywriter (=
penulis naskah komersial), di sebuah perusahaan
periklanan lokal di jogja atau perusahaan "yang
ngakunya principal" sepeda motor indonesia.

Saya hanya ingin berbagi akan tagline. ... Dan saya
juga mempunyai tagline buat diri saya sendiri. Ya..
sebuah tagline bagi seseorang secara personal, bukan
pada brand atau product. Klo anda kebetulan sering
bertukar pesan melalui email atau sms dengan saya,
pasti anda akan dapat mencermati kata-kata pada bagian
akhir.

Rock d World!

yap... Rock d World! telah menjadi tagline saya selama
lebih dari dua tahun... setidaknya sekitar agustus
2004 saya mulai mengunakan tagline ini. Beberapa saat
sebelumnya saya juga mengunakan tagline juga...
tentunya dengan redaksional yang berbeda yakni "Keep
Rockin'". Tapi kapan mulainya saya tak ingat benar.
Mungkin sekitar tahun 2000-an, ketika saya mulai
merasakan kebutuhan ber-email ria dan perlu semacam
greeting di akhir pesan.

Tentang Rock d World!, saya punya cerita unik...
awalnya, saya tak mengunakan tanda seru "!" sebagai
karakter terahkir. Ada seorang teman, Suhartono atau
kerap disapa "tono, botak atau k*p*t " yang kemudian
menyarankan saya untuk mengunakan tanda penthung
tersebut. Coba simak pesannya yang disampaikan melalui
sms kepada saya " tp mnrtku ada yg krg yo,..... ,kasi
tanda seru,rock d world! :p ok?"

Dan tanpa berpikir dua kali, saya sepakat dengan rekan
yang kini menjadi seorang jurnalis di sebuah surat
kabar harian di jakarta ini. Dan detik itu pula, saya
mengubah menu "signature" yang ada di HP saya. Esoknya
saya juga mengunakan "!" di akhir email yang saya
kirim.

Rock d World!
rio_nisafa

Sunday, October 08, 2006

KERJA INFORMAL


Orang boleh bilang bahwa tingkat pengganguran di Indonesia sangat tinggi. Tak hanya lulusan pendidikan menengah semacam SMA atau SMK, alumni perguruan tinggi juga merasakan sulit mencari pekerjaan. Berbagai alasan pun mengemuka mulai pendidikan yang tak mengacu kebutuhan tenaga kerja, minimnya investasi, rendahnya minat wirausaha hingga persoalan mental segala.


Tapi jika kita amati di sekeliling .... teramat banyak cara untuk mendapatkan uang. Cara-cara tersebut tak perlu ketrampilan khusus atau pendidikan tertentu. Bahkan tak ada instansi pendidikan yang mengajarkannya. Orang mengatakan pekerjaan tersebut sebagai jenis pekerjaan informal, tetapi apapun jenisnya tujuan orang bekerja juga untuk memperoleh kompensasi berupa beberapa rupiah.


Dan menurut saya, ada 3 macam profesi yang menurut saya sangat aneh, yakni :


(1) CALO HALTE.
Profesi ini adalah profesi paling aneh yang pernah saya temui. Aneh karena ia tidak memberikan "value" kepada siapapun. Ia hanya berdiam diri di halte atau terminal, berteriak-teriak tujuan trayek bus dan menaikkan penumpang. Aneh bukan... calo halte melakukan pekerjaan yang seharusnya tidak perlu dikerjaan sama sekali. Kenapa ia harus berteriak lantang tujuan trayek. Bukankan ketika berada di terminal atau halte, Anda sudah memutuskan untuk pergi ke suatu tempat. Sekalipun anda tidak tahu kendaraan apa yang hendak anda gunakan, bukankah tiap bus / angkot sudah mencantumkan rute jalurnya. Masih kurang ? Di setiap terminal terdapat papan petunjuk trayek dan lajur bus. Bahkan di beberapa halte, terpajang rute perjalanan bus umum yang melewatinya.


Klopun sang calo merasa mencarikan penumpang... itupun salah besar. Apakah anda naik suatu bus karena terbujuk sang calo? TIdak!. Anda naik bus tersebut karena anda memang membutuhkan sarana transportasi. Berbeda dengan sales, dimana ia dituntut untuk melakukan upaya argumentatif dan persuasif kepala calon konsumennya. Lebih dari itu, setiap penumpang pasti akan menuju bus paling depan, yang paling duluan ngetem. Tanpa calopun, semua orang akan juga naik bus yang berangkat duluan. Iya kan ?


Sekali lagi yang paling konyol adalah setiap calo melakukan hal yang sama pada setiap bus. Lalu dimana value yang bisa diterima oleh kernet atau sopir, selaku awak bus. Gak ada! Lalu kenapa pula awak bus harus menyisihkan sebagian recehnya untuk sang calo ?


(2) TUKANG CATAT SAMSAT.
Saya kurang tau persis untuk menyebut profesi ini. Tapi tak ada salahnya juga kalo saya menyebut sebagai tukang catat samsat. Toh profesi ini menawarkan jasanya untuk catat mencatat dan hanya beroperasi di kantor samsat, dimana kita harus berurusan dengan perpanjangan STNK atau balik nama kendaraan bermotor.


Dalam birokrasi perpajakan, kita sering direpotkan oleh pengisian form yang sangat ribet dan terkadang bertele-tele. Misalnya saja ketika hendak memperpanjang STNK, kita akan mendapat formulir isian dengan beragam kolom mulai dari nama pemilik, alamat, jenis kendaraan, cc, no plat, no mesin, no rangka dan sebaginya. Aneh bukan ? Bukankah kantor samsat juga mempunyai data base di komputer untuk semua informasi di atas. JIka benar begitu, seharunya kita hanya perlu mencantumkan satu entry aja (misal no plat) dan tujuannya (perpanjangan stnk, balik nama, atau ubah fungsi kendaraan). Tak semua harus dicatat dan dituliskan di formulir tersebut.


Tapi anehnya .... ada aja orang yang memanfaatkan tidak tahuan atau (kemalesan) orang dengan menawarkan jasa mencatatkan ke formulir tersebut. Anehnya juga, klo kita hendak mengisi formulir, tidak ada satu alat tulispun disediakan di samsat. (Bandingkan dengan ketika anda hendak memuliskan slip tabungan di bank). Lalu andapun mau tak mau, harus menggunakan jasa tukang catat samsat ini. Mesksipun sebenarnya anda bisa mengerjakan sendiri - apa sich sulitnya menyalin - tetapi karena keteledoran anda tidak membawa pulpen, andapun terpaksa mengunakan jasa mereka.


(3) JOKI 3 in 1
Profesi aneh lainnya adalah Joki 3 in 1. Profesi ini hanya bisa dilakukan di Jakarta pusat, di daerah tertentu yang disebut sebagai Daerah 3 in 1, sebuah daerah dimana setiap mobil harus membawa minimal 3 orang pada jam tertentu. Tetapi hal ini disiasati dengan munculnya profesi joki 3 in 1 yang menawarkan diri sebagai penumpang selama perjalanan di kawasan tersebut.


Keanehan dari profesi ini adalah interpetasi pada jumlah penumpang mobil. Regulasi tersebut dimaksudkan agar pengunaan kendaraan pribadi bisa dikurangi, sehingga mengurangi kemacetan. Tetapi dengan adanya sang joki, pemilik mobil pun bisa berdalih untuk tetap meneruskan kebiasaan berkendara dan joki 3 in 1 pun punya penghasilan tersendiri. Oya, Pemerirahan Daerahpun punya alasan bahwa ia telah mengatur kebijakan transportasi perkotaan.


Seharusnya segala jenis regulasi secara langsung maupun tidak juga mengatur suatu badan yang bertanggung jawab atas pelaksaan peraturan tersebut. Misalnya UU Pemilu mengatur pembentukan KPU, Panwaslu atau mengatur lembaga independen pemantau pemilu.... tetapi tidak bagi regulasi pemda DKI yang justru melahirkan profesi ajaib ini... mungkin sama ajaibnya dengan lembaga yang menerapkannya.


Rock d World!
rio_nisafa

Wednesday, October 04, 2006

Nonton Konser #2

(15) :::PAS:::
Begitu Pas akan konser di jogja, saya langsung memutuskan untuk mengagendakan waktu. Dua kali, saya melewatkan aksi live mereka. Pertama saat malam tahun baru, dimana saya justru milih kongkow di rumah teman, dan yang kedua, saat Pas band tampil di PRJ dan saya merasa tidak nyaman dengan massa slank, yang saat itu juga tampil sepanggung. KOnser Pas kali ini digelar di Stadion Kridosono, Jogja, sekitar 3 bulan setelah gempa Jogja. Klaim panitia, konser ini diadakan dalam rangkaian program Jogja Bangkit. Dari tiket seharga Rp. 7000, penonton telah berpartisipasi sebesar Rp. 5000 yang akan diserahkan kepada korban bencana alam.

Konser dibuka dengan pemutaran klip terbaru Pas yang berjudul Gladiator (?). Saya sendiri belum melihat klip ini, entah karena memang fresh from oven atau karena saya jarang nonton MTV. Belasan hits milik PAS pun digeber. Dalam konser ini, saya baru tau klo Trisno, pebass Pas ternyata juga mampu melantunkan suara di lagu "Bayangan" (lagu lama dari Band U-Camp) dan Yesterday" (lagu oldist milik Beatles yang dirombak dalam warna musik ala punk). Suaranya yang berat dan gelap memberi warna lain bagi vokal Yuki yang lantang. Pas juga membawakan lagu Bimbo "Ada Anak bertanya pada Bapaknya" dengan menampilkan Iday, seorang vokalis tamu yang juga diajak di lagu terbaru mereka. Saya kok merasa pembawaan lagu ini mirip lagu "perdamaian" yang kembali dipopulerkan oleh Gigi. Dalam konser ini, saya baru sadar bahwa semua personel Pas mampu tampil sebagai frontman. Yuki sang vokalis mampu membawa konser ini secara mengalir, Trisno membawakan dua buah lagu, Sandi terkadang maju ke bibir pangung untuk berinteraksi dengan audience, juga Benk-benk yang atraktif selama di panggung. Oya, gaya Yuki ber-head bang juga terlihat asyik.

(16) :::BOOMERANG:::
Sebelum keluar dari Logiss Record, Boomerang sempat menikmati betapa megahnya konser yang digelar oleh Log, sang promotor musik rock ternama. Salah satunya di JOgja, dimana saya turut menikmatinya. Boomerang menggelar konser tersebut dalam rangka promosi album mereka yang tertajuk "X-travaganza". Sebuah album yang cukup sukses secara komersial. Besar di panggung-panggung festival menjadikan Boomerang tampil begitu hebat di konser tersebut. Apalagi mereka adalah finalis dari Festival Rock Indonesia yang rutin diselenggakan oleh Log.

Lagu paling keren selama konser menurut saya adalah "Gadis X-travganza". Ketika Boomerang melakukan akis panggung, tiba-tiba saja dari belakang panggung keluar 3 sexy dancer. Ketika cewek tersebut langsung meliukkan badannya selama lagu tersebut, terdengar seruan penonton. Apalagi mereka hanya mengenakan pakaian ketat berwarna hitam. Roy, sang vokalis juga turut mengomentari penampilan sexy dancer tersebut. Atraksi ini tentunya mengejutkan penonton yang sebagian besar adalah kaum adam. Setelah lagu tersebut, Boomerang menutup konser dengan lagu "Bawalah Aku" dan "Pelangi"

(17) :::COKELAT:::
COkelat dengan Kikan sebagai 'frontman' telah menjadi buktinya betapa dashyatnya wacana girl power yang ramai dibicarakan saat ini. Kikan kerap melantungkan lagu -lagu yang menampilkan sisi kejantannya seorang cewek, apalagi ketika berhadapan dengan urusan cinta. Simak aja lagu-lagu seperti "Karma" atau "Pergi" yang sempat saya nikmati saat mereka menggelar konser dalam rangka ulang tahun kota Jakarta.

Dan entah kenapa, sebuah kebetulan, hanya perasaan saja atau memang terjadi.... saya merasa lebih banyak cewek yang berdiri disekiling saya saat konser tersebut... mereka juga nampak menikmati konser Cokelat saat itu. Sesuatu yang jarang saya temui di konser-konser lain... Dan mereka, para cewek tersebut ternyata juga berani bernyanyi lantang sepanjang konser ini.

(18) :::UTOPIA:::
Di antara belasan pagelaran musik, konser utopia di kemayoran Jakarta, adalah konser paling sexy. Bagaimana tidak, Pia, sang vokalis tampil dalam busana yang seksi. Boleh jadi ini penilaian yang terlalu naif... tetapi saya jarang melihat aksi band dengan vokalis perempuan. Dan penilaian ini ditunjang dengan Pia yang tampil dengan sepatu boot, celana (atau rok) di atas lutut, kaos ketat dan make up yang glitter. Apalagi saat disorot spot lamp. "... wowww "

Tapi tunggu dulu... aksi panggung Pia tak hanya sekadar tampilan fisik. Pia juga mampu menghiptonis penontonnya untuk nyanyi dan goyang bersama. Terutama di laku-lagu mereka yang meledak seperti "Antara Ada dan Tiada", "Seperi Bintang", "Kesepian Abadi". Sekilas lagu tersebut menggingatkan saya pada sinetron ... dan sudah Seharusnya Utopia bersyukur karena lagu-lagu tersebut telah dipopulerkan sebagai theme song sinetron di televisi.

(19) :::KLA PROJECT:::
Sebagai sebuah band besar, KLa Project juga mampu menampilkan aksi terbaiknya di atas stage, selain album yang laris manis. Komunikasi dan interaksi Katon Bagaskara ke Klanis harus dinilai dua jempol. Saat live di Graha Saba Pramana UGM, Kla project yang saat itu masih diperkuat Lilo di posisi gitar. KOnser KLa ini merupakan rangkaian promo album "Klakuistik", Sebuah album yang direkam secara langsung saat KLa menggelar konser akuistik di GKJ, Jakarta. Dengan mengusung musik akuistik, KLa mampu memainkan musik secara optimal. Lirik-lirik romantik menjadi nilai lebih tersendiri. Sebuah konser yang nyaris sempurna, seandainya Katon tidak (sedikit) terpeleset di reffrain terahkir lagu "Gerimis". Tapi tak apalah, toh penonton juga tak terlalu detail memperhatikan.

KOnser kedua KLa project, saya saksikan di Plenary Hall, JHCC, beberapa bulan silam. KOnser bertajuk "5ense" ini, menurut saya merupakan konser 'nostalgia'. Maklum Kla Project lebih banyak menampilkan lagu-lagu lama mereka. Album terakhir mereka "New Chapter" tak laris di pasaran. Itupun lebih dari dua tahun silam. Album sebelumnya, lebih jauh lama lagi, dirilis 1998. Formasi pun berubah, Lilo tak memperkuat Kla dan tampil sebagai bintang tamu di dua (atau tiga) lagu. Lagu terahkir dalam konser ini adalah "Yogyakarta". Lagu ini semakin mempunyai makna mendalam bagi saya. Bukan saja saya lahir dan besar di jogja, tetapi pada esok paginya, saya memutuskan untuk mudik dan bekerja ke Jogja, setelah hampir dua tahun kerja di kota metropolitan.

(20) :::SUPERGLAD:::
Awalnya saya tak tau, band apa yang tengah performance di panggung setibanya saya di Stadiun Sumantri Bojonegoro, Jakarta. Sekilas lagunya memang asyik. Lagu "Darah Muda" yang dipopulerkan oleh Raja Dangdut, wak haji Rhoma Irama diplesetan menjadi sebuah lagu bercorak alternatif. Di tangan band ini, lagu tersebut semakin mamapu menuturkan "kekerasan" hati para remaja dalam kehidupan sehari-hari.

Di lagu berikutnya, yang berjudul "Pecundang" saya baru tau, klo band yang tengah saya nikmati adalah Superglad. Kalo sekadar refferainnya sich, saya tau, meski tak hapal seluruh lagu ini. Penampilan Superglad ditutup dengan lagu yang baru saya ketahui belakangan. judulnya Peri Kecil. Saya mengetahui judul ini dari video klip mereka yang tayang di MTV. Secara keseluruhan, saya tidak bisa menilai penampilan Superglad, karena saya baru tiba di tempat dan berada jauh dari bibir panggung.

(21) :::TIC:::
Nasib apes mungkin dialami oleh TIC. Band ini tampil di Soundrenalin sebagai band pembuka. Padahal acara tersebut digelar mulai jam 12.00 siang. Walhasil belum banyak pengemar musik yang datang event tersebut. Sekalipun ada mereka lebih memilih berdiri di sekitar booth sponsor untuk sekadar berteduh di terik mentari. Begitu juga dengan saya yang memang datang awal untuk nonton konser sebesar Soundrenalin. Satu band pun tak boleh lewat.

Tiga album yang mereka miliki seharusnya cukup menjadi modal bagi TIC untuk tampil lebih sebagai 'anak bawang'. Namun dari album tersebut tak banyak lagu yang menjadi hits. Di antaranya "Terbaik Untuk Mu" dan "Perbedaan" Diperlukan usaha keras dan kreatif dari personel Tic untuk melahirkan hit yang lebih banyak dan bukan sekadar band pembuka saja.

(22) :::SLANK:::
Saya tidak begitu ingat benar dengan konser Slank yang pernah saya nikmati. Mungkin karena sudah terlalu lama juga. atau karena saya ogah-ogahan juga nonton konser ini.... massa Slank dengan beragam citranya telat membuat saya enggan terlebih dahulu. Ketika telah sampai stadion Kridosono, JOgja, saya malah memutar dulu stadion tersebut, sekadar memastikan tidak ada insiden yang menganggu. Setelah aman, baru saya parkirkan kendaraan. Ketika berjalan kearah stadion, beberapa calo tiket mendatangi saya, dan saya bergeming karena saya telah memegang tiket. ternyata.... pintu masuk telah dibiarkan terbuka, tak ada petugas yang memeriksa tiket.

Dalam stadion, saya pun milih berdiri jauh dari panggung. Hanya melihat massa Slanker telah menyemut dan belasan bendera slank dikibarkan penuh semanggat. Slanker tampak antusias mengikuti setiap lagu melalui Suara Koor dan gerak tubuh. Sejujurnya saya juga tidak begitu ingat lagu apa saja yang dibawakan oleh Kaka. Pertama karena band asal gang Potlot ini sangat produktif melahirkan album dan kedua saya bukanlah Slanker sejati hehhehe... Setidaknya saya ingat lagu terahkir mereka adalah "Kamu Harus Pulang"... sebuah lagu yang sesuai untuk mengakiri kefanatikan para Slanker.

(23) :::ELEMENT:::
Band ini "terpaksa" saya tonton karena element termasuk dalam deretan band yang tampil dalam soundrenaline di Jogja. Jika band yang diawaki oleh Didi cs ini tampil dalam konser tersendiri, saya pasti berpikir belasan kali untuk menontonnya. Bukan karena saya antipati dengan band ini... tapi selera musik saya berbeda. Itu saja.

Mungkin ini karena image element -pada awalnya- terbentuk dari sejumlah model dan pemain sineton yang mencoba bermain musik. Kesannya sich jadi seperti boyband. Padahal dilihat dari sisi musikalitas, element telah beberapa mengeluarkan album dan tak sedikit mencetak hits. Dan penampilan mereka di konser tersebut juga tak buruk-buruk amat. Selama konser ini saya hanya teringat oleh seorang kawan yang sangat tergila-gila dengan "Kupersembahkan Nirwana" sebuah lagu juga turut dibawakan Element dalam konser.

(24) :::BASE JAM:::
Dalam awal karir musiknya, Base Jam termasuk dalam kategori band pendatang yang cukup sukses. Tiga Album pertamanya, dengan masing-masing hit "Bermimpi", "Aku Jatuh Cinta", dan "Bukan Pujangga" terbilang laris manis di pasar musik. Namun sayang pada album berikutnya, lagu-lagu mereka kurang berbunyi. Dan beberapa personelnya cabut meninggalkan band ini.

Dan tatkala saya menikmati Base Jam konser di alun-alun Jogja, pamor mereka sebagai sebuah band besar telah meredup. Lebih banyak lagu lama yang mereka bawakan. Mungkin lagu mereka terbaru tak begitu sering saya dengar di radio atau klipnya di TV. Saya lebih sering melihat salah satu vokalisnya bermain sinetron atau bintang tamu acara lawak TV.

(25) :::TIKET:::
Sejujurnya saya tak begitu mengenal Band ini. Mungkin ketika saya menonton tiket, lagu mereka tengah menjadi radio hits. Setahu saya pemain bass nya adalah Opet, mantan personel Gigi sebelum Thomas kembali ke band tersebut. Selain itu saya tidak tahu banyak, termasuk lagu-lagu yang mereka bawakan di gelaran Soundrenalin 2003.

Namun ada Yang menarik dalam konser mereka. Setidaknya menurut saya. Yakni ketika sang vokalis - yang berkepala gundul - menendang bola kaki ke kerumunan penonton. Oya, sebelumnya bola ini telah ditandatangi oleh masing-masing personel Tiket. Walhasil bola tersebut seakan menjadi souvenir untuk para penonton. Dengan cara ini, bukan hanya penonton yang ada di bibir panggung yang akan mendapat bola tersebut, tetapi juga penonton yang berada di tengah. Apalagi ada sekitar 5 bola yang ditendang.

(26) :::JIKUSTIK:::
Sebagai band asal Jogja, saya telah beberapa kali menikmati penampilan Jikustik. Pertama saat mereka beraksi di Alun-alun Kidul, dan yang kedua saat mereka tampil akustik di halaman Graha Saba, kampus saya. Sebenarnya saya agak lupa, konser mana yang duluan digelar. karena kedua konser tersebut digelar beberapa saat setelah album mayor label pertama mereka beredar. Namun konser Jikustik yang paling berkesan adalah ketika mereka menunjukkan performance-nya di Soundrenalin Jogja.

Sebagai band tuan rumah, Pongki cs tentu berupaya tampil maksimal. bukan hanya musik yang manis didengar, tetapi juga interaksi dengan penonton perlu mendapat nilai bagus. Apalagi dengan selera musik yang mereka bawakan yang tak jauh dari urusan orang kasmaran. Mungkin benar adanya yang ditulis dalam booklet Soundrenalin. Jika hendak menonton Jikustik, ajaklah pasangan anda untuk menikmatinya. Jikustik, band asal jogja ini, memang piawai membawakan lagu-lagu romantis dalam beat yang mellow. Sangat-sangat sesuai didengar berdua bergandengan tangan atau berpelukkan... Apalagi saat itu, senja tengah manja di perbatasan malam ... wah serasa dunia milik berdua...

(28) :::ARI LARSSO:::
Mantan vokalis dewa 19 ini gak merasa minder ketika ia tampil satu panggung bersama Dewa. (Untungnya ?) Ia tampil duluan saat mereka konser Soundrenalin di jogja pada 2003. Boleh dibilang dengan ditendangnya Ari Lasso dari formasi Dewa justru menambah perbendaraan solois cowok yang terbilang langka di peta musik Indonesia. Apalagi penampilannya saat itu juga patut mendapat acungan jempol.

Ari Lasso memang tak kalah pamor dengan Dewa. Beberapa hits dari album pertama dan keduanya ternyata juga dihafal oleh para audience. Saya sendiri merasa aneh sendiri ketika ada beberapa lagu yang sangat dihafalkan penonton sebelah saya dari awal hingga akhir lagu. Kalo soal selera, saya lebih menikmati tarikan suara ari di dewa dulu daripada ketika solo... vokalnya kini terdengar lebih mellow. Klo soal interaksi dan komunikasi ari dengan audience yang lebih membaik, saya tidak tau persis. Soalnya saya memang belum pernah nonton konser dewa dengan mengusung Ari Lasso.

(29) :::YOVIE N THE NUNO:::
Hampir sama seperti element, saya menikmati Yovie n the nuno, hanya karena ada band lain yang akan tampil setelah mereka. Jadi wajar klo saya merasa perlu untuk menyimpan energi untuk menikmati dua band setelah mereka. Apalagi band tersebut membawa aliran alternatif dan rock. Oya, mereka tampil bareng di konser yang digelar di Senayan oleh salah satu majalah dan MTV.

Ketika Yovie n the nuno tengah menunjukkkan aksi di panggung, saya merasa lebih banyak cewek usia belasaan yang menikmatinya. Tapi tak apalah ini juga persoalan referensi musik dan selera personal. Toh klo band hasil garapan Yovie klaar, massa yang berada di bibir panggung juga akan tergantikan sendiri. Yang menjadi catatan dalam konser ini adalah dibawakannya lagu "neraka jahanam" besutan dou kribo, ahmad albar dan ucok aka. Menurut saya, sekali lagi menurut saya, mereka gak pantes bawain lagu ini. Jauh lebih keren klo lagu ini dinyanyikan oleh Roy bersama Boomerang. Lebih nge-rock. Tentunya sesuai dengan liriknya.

(30) :::GIGI:::
Band yang kini digawangi oleh Armand, Bujana, Thomas dan Hendy ini rupanya hampir terlupakan dalam tulisan saya. Alasannya sich sederhana.... saya melihat aksi panggung GIGI sudah beberapa tahun yang lalu, saat saya masih berada di tahun-tahun awal kuliah. Saya tak tau persis juga formasi Gigi saat itu. Apakah pemain Bassnya Thomas atau Opet. Begitu juga orang di balik Bedug Inggris, Ronald atau Budi. Venuenya sendiri kalo gak di Kridosono ya Mandala Krida, pokoknya di salah satu stadion olah raga di Jogja. Sepanjang ingatan lainnya, acara ini diadakan oleh sebuah akademi swasta dan dalam pelaksanaanya sempat vakum agak lama karena menunggu gigi tiba di panggung.

Meskipun demikian, dalam benak saya konser gigi saat itu boleh dikatakan bagus. Aksi musikalitas mereka patut mendapat acungan jempol. Apalagi Armand yang sangat atraktif. Loncat-loncat di panggung telah menjadi trade marknya tersendiri. Tak ada istilah kehabisan energi bagi vokalis yang pernah mempunyai album solo ini. Ia mampu mengkoordinasi penonton untuk bernyanyi bersama di sejumlah lagu seperti "Janji" atau "ooo...ooo...ooo". Walhasil suara koor penonton seolah menjadi backing suara Armand. Nilai lebih lainnya, Armand pun tak segan-segan menyapa penonton dengan ramah.

(31) :::SHAGGY DOG:::
Band ska asal kota gudeg ini memang telah mempunyai nama besar di panggung-panggung. Merekapun punya massa sendiri yang siap menggoyang panggung. Lagu-lagu mereka sempat wira-wiri di radio setempat. Setelah merilis album, popularitas mereka juga semakin terangkat. Maklum beberapa tahun silam, musik indonesia sempat diwarnai oleh deman ska. Meski, musik ska kini mereda, eksistensi Shaggy dog masih tetap bertahan.

Saya menyaksikan penampilan Shaggy Dog di pentas seni sebuah SMA di Jogja. Shaggy Dog sendiri termasuk band tamu yang ditunggu-tunggu. Walhasil penantian para penonton dibayar dengan aksi musik yang Seru banget. Crowded massa langsung menyemut di bibir panggung dan bergoyang riuh ala gaya ska. Dan sayapun termasuk di dalamnya.


Rock d World!
rio_nisafa