Saturday, December 13, 2008

Manusia Penikmat Musik Jadul


Beberapa hari belakangan , saya sering mendownload lagu-lagu jaman dulu di internet. Lagu Indonesia era 90an, tepatnya awal 90an awal hingga pertengahan dekade 90an merupakan target dari perburuan saya di situs 4shared.com.

Jika dihitung rentang waktunya, pada tahun-tahun itu adalah masa saat saya menduduki bangku sekolah menengah hingga awal kuliah. (menduduki, emang jepang menduduki indonesia). Saat itulah saya muali suka dengan "musik dewasa", sebuah musik yang dibawakan oleh band atau penyanyi dewasa, bukan penyanyi anak-anak, macam bondan prakoso, eno lerian, trio kwek-kwek, chicika meidy atau duet susan-kak ria.

saat itu band maupun solis yang sempat saya sukai antara lain dewa 19 (masih vokalis ari lasso), indra lesmana, DMC, Protonema, Gallery, Iwa K, Garby, Flowers, Kla Project, No Limits, Andy Liany, Bayou dan sebagainya.

Lalu apa hubungannya antara "mengunduh" lagu lama dengan diri saya ?

Entah kenapa, kok tiba-tiba saja saya merasa menjadi "orang tua" dalam artian umur dengan kecendrungan mendengar lagu-lagu era 90-an. Saya takut merasa tua karena tidak mampu mengikuti selera pasar musik kontemporer. Saya kemudian saya seperti orang-orang seusia bapak saya yang masih mengemari koes plus atau abba, atau seperti para kaum mapan yang berumur 40-an tahun yang gemar nonton zona 80 di metro TV. terkadang saya juga menilai bahwa menikmati musik lama adalah sebuah jebakan nostalia tanpa mampu beradaptasi dengan musik masa kini yang semakin beragam.

Ini bukan persoalan selera musik saja, tapi juga tuntuan hidup yang terus berubah. Musik hanya bagian kecil dari kehidupan yang harus saya hadapi. ..... maka "ketakutan" saya pun makin besar.....

foto : musiklawas.blogspot.com/

Rock d World!
rio_nisafa

Wednesday, December 10, 2008

Pewaris Ibrahim


Para pewaris Ibrahim saling berperang demi agama langit.
Sebagian dari mereka menyembelih kurban dan mengikuti ajaran sang nabi.
Maka jelaslah, siapa pewaris sah Ibrahim.

Selamat IDUL ADHA

Rock d World!
rio_nisafa

photo : http://infosemarang.net

Tuesday, November 18, 2008

Jaman Internet = Jaman batu

Klo di bilang bahwa kehidupan selalu berputar, maka kehidupan kita saat ini juga merupakan putaran dari kehidupan sebelumnya. Apa yang kita anggap sebagai sebuah kemajuan, secara dasar adalah proses kembali pada tataran kehidupan sebelumnya.... pusing ya? Mari kita sederhanakan....

Dulu, ada masa yang kita kenal sebagai jaman batu(prasejarah), kemudian jaman modern (jaman bersejarah) dan terahkir jamaninternet ( cyber). Artinya setelah jaman modern, kehidupan kita saat ini dan ke depan, tak ubahnya mengikuti berbagai pola kehidupan di dunia batu.

1. Gambar sebagai alat bahasa
Saat ini kita banyak mengunakan icon, gambar dan simbol dalam mengkomunikasi sesuatu. Yang paling gambang dan sering digunakan adalah icon-icon yang berada di program komputer. Mengunaan icon ini merujuk kembali pengunakan piktogram, yakni penulisan huruf paku yang (lebih mirip gambar) oleh manusia purba di dinding gua.
>> Pengunaan piktograf pada dasarnya merupakan bentuk komunikasi secara sederhana, sedang pengunaan icon adalah upaya menyerdahanakan komunikasi

2. Hak Kepemilikan
Klo mo cari informasi sesuatu, gooling aja. dunia cyber memiliki apapun secara tidak terbatas. Semuanya gratis. bahkan kita bisa mendapatkan program, lagu, video dan apapun secara gratis. Banyak orang yang men"share" berbagai file yang dimiliki tanpa berpikir untung rugi. Internet telah menyediakan apapun, sama seperti alam menyediakan semuanya pada jaman batu. pada jaman batu, yang namanya binatang itu gratis, tinggal bagaimana seseorang mampu berburu di alam liar.
>> Manusia purba tak perlu berpikir tentang hak milik, karena alam telah menyediakan. teknologi juga melakukan hal sama, memudahkan orang saling berbagi.

3. Status Individu
Jaman batu, manusia berinteraksi tanpa batas ruang dan waktu, mereka berkumpul dalam gua-gua, kelompok kecil di alam bebas dan membangun strata strata sosial yang sederhana. Kini email, teleconfrence, videocall, blog dan sebagainya membuat sesama manusia dalam dunia cyber saling berhubungan secara sederhana dan menembus sekat-sekat strata sosial yang dibangun dalam jaman modern.
>> Manusia kembali menjadi satuan individu bukan sebagai anggota dari kelompok strata sosial tertentu. masyarakat purba adalah masyarakat tanpa strata sosial, sedang masyarakat cyber menafikkan strata sosial.



Source gambar : http://i25.tinypic.com/1581t9s.jpg

Friday, November 14, 2008

Kisah Simbah Diyem


Simbah Diyem adalah seorang nenek tua sebatang kara yang berprofesi sebagai pedagang kerupuk puli... Sehari-hari simbah berjualan di Pasar Bandar Kediri. Seharian Simbah menempuh perjalanan dengan berjalan kaki tanpa alas menuju pasar dari rumahnya di lereng Gunung Klotok Sukorame yang berjarak 14 km. Kakinya bengkak... gondong di lehernya menunjukkan kemiskinan yang menerpa kesehariannya. ...

Usai berjualan, Sang Simbah selalu mampir Masjid Baiturahman yang terletak di Jalan Penanggungan tak jauh dari Pasar Bandar. Saat itu Masjid Baiturahman masih dipenuhi pepohonan yang rindang, di tambah beberapa pohon bambu di pojok depannya... Asrama IPM (Ikatan Pelajar Muhammadiyah) ada di samping masjid....

Setelah berwudhu’, simbah masuk masjid. Mengambil mukena dari keranjang kerupuknya ...
dan melakukan solat Zuhur. Setelah membaca wirid sekedarnya, Simbah keluar masjid dan mengumpulkan dedaun yang bertaburan di halaman masjid.Sehelai demi sehelai dikutipnya. Tidak satu helai pun dibiarkannya. Tentu saja agak lama simbah membersihkan masjid dengan cara itu, padahal matahari sedemikian menyengat. Keringat membasahi seluruh tubuhnya. Para takmir masjid dan pelajar SMP Muhammadiyah yang sehari-hari berada di lingkungan masjid menjadi iba melihatnya.

Pada suatu hari, takmir masjid memutuskan untuk membersihkan dedaunan itu sebelum simbah datang. Ketika simbah datang dan seperti biasa usai sholat, melakukan pekerjaan rutinnya.... . namun dia terkejut karena tidak ada satu helai pun daun yang berserakan di halaman masjid. Dia kembali ke masjid dan menangis sambil bertanya kepada semua orang mengapa dedaunan itu sudah disapu sebelum kedatangannya. Orang di dalam masjid menjawab, karena mereka kasihan melihatnya.

Seketika itu Simbah menjawab : "Jika kalian kasihan melihatku, berikan kesempatan kepadaku untuk membersihkannya,"jawab simbah sembari menyeka air matanya. Singkat cerita, keesokan harinya simbah dibiarkan mengumpul dedaunan yang bertebaran di halaman masjid seperti biasa. Orang-orang tak mengerti.

Seorang pelajar Kelas II SMP Muhammadiyah bertanya, dan mendapat jawaban.. : "Saya ini perempuan bodoh," tuturnya. "Saya tahu amal-amal saya yang kecil itu mungkin juga tidak benar saya jalankan. Saya mungkin tidak selamat pada hari akhirat tanpa syafaat Nabi Muhammad s.a.w. Setiap kali saya mengambil sehelai daun itu, saya mengucapkan selawat kepada Rasulullah.Kelak jika saya mati, saya ingin Nabi datang menjemput saya. Biarlah semua daun itu menjadi saksi saya berselawat kepadaNya"....

Kami semua meneteskan air mata haru.....
Kini Simbah Diyem mungkin telah tiada.....

======
ps : kisah ini bener-bener bikin aku terharu
source : email dari seorang sahabat

Rock d World!
rio_nisafa

Saturday, October 25, 2008

Tampil elek-elekan

Gak tau siapa yang pertama mempopulerkan istilah ini dalam genk saya selama kuliah dulu. Namun yang pasti istilah ini muncul lagi dalam "reuni" yang berlangsung kemarin, jumat 24 Oktober 2008.

Awalnya kami berlima, sekumpulan mahasiswa jurusan komunikasi 96 di bulaksumur sering runtang-runtung bareng selama masa kuliah. Bukan hanya nongkrong di kost-kostan tetapi juga dolan ke berbagai tempat, dari istana air taman sari, Rumah makan terapung di Rowo Jombor, hingga ke berendam pasir saat sunset di Pantai Senggigi Lombok.

Tampil elek-elekan mungkin antitesis dari pengalaman kami selama kuliah, tepatnya saat berinteraksi dengan orang lain di luar genk. Dulu kami memang sering jaim semasa kuliah. Kadang kami ingin terlihat pinter di depan adik-adik angkatan, tampil sok PD di depan temen organisasi, atau bahkan sok teladan di depan dosen yang beberapa kali memberi proyek ..... dan yang lebih parah kami seolah menjadi lebih baik di bidang apapun di depan temen kuliah berkelamin perempuan.

Bukan persoalan kami menjadi orang lain, tetapi ada upaya kompromis dengan kawan pergaulan saat itu. Atau memang dengan cara itulah, kita bisa menempatkan diri dalam interaksi. Yang kami lakukan adalah menciptakan (atau memanipulasi) kesan yang lebih baik pada diri kami. Bukan untuk menjadi diri orang.

Dan istilah elek-elekan muncul sebagai upaya diri kami menjadi diri kami yang sesungguhnya di depan temen-temen karib, temen satu genk.

Tampil elek-elekan tidak berarti bahwa kami ingin tampil menjadi lebih jelek, tapi merupakan sebuah kejujuran bahwa kami pun bisa tampil jelek tanpa berusaha menutupinya. Tampil elek-elekan menjadikan kita sebagaimana adanya. Bahwa kami berlima (dan kemudian jadi nambah member) bisa melakukan apapun secara bebas dan lepas, tertawa ngakak, gojek-gojek kere, mengutuk diri seakan merasa termarjinalkan, bingung ngadepin kuliah dan dosen, sambat tentang keuangan, sampai gendhu-gendhu roso tentang kehidupan bercinta masing-masing orang.

Ya, ternyata menjadi diri sendiri itu sulit.... dalam berhubungan dan berinteraksi dengan orang, terkadang kita lebih sering memanipulasi citra diri.

Thursday, August 14, 2008

Diponegoro dan Kemerdekaan Kita

Tiba-tiba aja saya pengen nulis tentang diponegoro... ya pangeran diponegoro yang kerap ditulis oleh buku-buku PSPB (pelajaran sejarah perjuangan bangsa). Entah kenapa ... mungkin bentar lagi bangsa kita mo rayain kemerdekaan yang 63 tahun... atau mungkin karena diponegoro itu pahlawan dari jogja.... karena juga tanah di tegalrejo (yang dibangun rel sama belanda) berada tak jauh dari rumah saya. Atau mungkin karena diponegoro sering jadi bahan joke di kalangan kita.

Jika harus ditarik dari awal.... saya suka sosok diponegoro. Seorang yang mewarisi legistimasi kekuasaan di tanah jawa. Ia adalah putra dari sultan hamengkubuwono III yang merupakan trah dari sebuah kerajaan mataram islam di jawa. Karena legistimasinya itu, ia berhak mendapat gelar pangeran.

Leluhur diponegoro yang paling terkenal adalah Sultan Agung, (lengkapnya Sultan Agung Prabu Hanyokrokusumo) satu-satunya raja di Indonesia yang melakukan penyerangan secara ofensif kepada Belanda di batavia. Sekali lagi secara menyerang ofensif, bukan sekadar mempertahankan wilayah dagang ala raja-raja lain di nusantara. Meskipun dua kali mengalami kekalahan berbuntut pada melepasnya daerah-daerah di kekuasaan mataram, sultan agung merupakan seorang pahlawan besar.

Semangat itulah yang seakan diwarisi oleh Diponegoro, perang melawan belanda yang dilakukan pada tahun 1825 sampai 1830 merupakan sebuah peperangan terbesar yang dialami bangsa indonesia maupun bangsa belanda. Karena besar perang ini, belanda sampai menyebut perang ini sebagai perang jawa, bukan sekadar perang diponegoro.

Perang melawan belanda yang ditunjukkan sultan agung maupun diponegoro merupakan salah satu bentuk penolakan segala bentuk intervensi asing yang masuk ke tanah jawa. Apalagi saat itu kerajaan mataram islam merupakan sebuah kerajaan besar. Sebagai sebuah kerajaan di dalam (bukan kerajaan pesisir, seperti majapahit atau demak) Mataram Islam mempunyai potensi sebagai kerajaan yang lebih besar lagi dibandingkan dengan Mataram Budha (dibawah dinasti Syailendra yang membangun Candi Borobudur) maupun Mataram Hindu (dibawah dinasti Sanjaya yang membangun Candi Prambanan). Sebelum mataram islam membangun dirinya dan menjadi besar, belanda datang dengan sikap kolonialisme nya..... setelah sultan agung gagal menaklukkan belanda, tantangan itu jatuh ke tangan diponegoro.

Penolakan diponegoro dimulai dengan masuknya intervensi belanda di kesultanan yogyakarta. (fyi mataram islam sudah terpecah menjadi kesultanan yogyakarta dengan kasunan surakarta). Hal ini terlihat dengan adanya Residen Belanda yang turut mempengaruhi roda pemerintahan saat itu. belum lagi dengan sikap bangsa belanja yang menghiraukan adat istiadat setempat dan mengeksploitasi rakyat. Keberpihakan diponegoro pada rakyat merupakan pilihan sikap sang pangeran yang lebih mencintai rakyatnya daripada tahta dan harta benda.

Pemicu perang diponegoro adalah pembangunan rel kereta api oleh belanda di tegalrejo, suatu daerah dimana diponegoro menghabiskan waktunya bersama eyang buyutnya, bukan bertempat di dalam benteng kraton layaknya sang priyayi. tinggal di tegal rejo juga menunjukkan sikap kedekatan sang diponegoro kepada rakyat sekaligus mempelajari ajaran agama.

Ketika perang berkobar pun, dukungan rakyat pada diponegoro sangat terbukti. Diponegoro mampu memperoleh dukungan dari banyak rakyat di berbagai tempat, tak hanya wilayah jogja semata. Banyak senopati (komandan) dan alim ulama yang mengambil peran membantu pasukan diponegoro di garis peperangan. Dukungan ini bukan semata-mata karena gelar pangeran yang ia sandang tapi lebih pada semangat perang sabil, yang selalu ia kobarkan.

Besarnya perang diponegoro juga membuktikan bahwa ia bukan pahlawan kelas kampung seperti si pitung, yang hanya terkenal di Kampung Marunda, Jakarta Utara. Semangat yang ia kobarkan bukan juga karena mempertahankan hukum adat (seperti hukum tawan karang di bali) apalagi hanya sekadar perebutan wilayah ekonomi (seperi hasanudin). perang diponegoro adalah perang kebangsaan melawan penjajah asing, bukan sekadar perang adat ala perang padri di tanah sumatra.

Penolakan diponegoro terhadap belanda membawa pengaruh yang besar dalam sejarah ke depan. Dalam era paska kemerdekaan, sikap ini diperlihatan sultan hamengku buwono IX, seorang raja kasultanan yogyakarta. Ia menolak opsi pemerintahan yogyakarta yang berada di bawah ratu belanda. Ia memilih bergabung dengan soekarno hatta dan menyatakan bahwa daerah yogyakarta adalah bagian dari wilayah indonesia dengan status istimewa.

foto :
http://foto-foto.com/apahlawan1/diponegoro_1.jpg

Rock d World
rio_nisafa

Thursday, July 17, 2008

PC MAV 14

klik kanan disini lalu klik save target as


Tidak ada antivirus lain yang mampu mengatasi dengan tuntas virus komputer, baik lokal maupun asing, yang banyak menyebar di Indonesia sebaik PCMAV.

Umumnya antivirus yang ada hanya mampu mengenali dan menghapus file yang dideteksi bervirus. PCMAV menyempurnakannya dengan keakuratan pendeteksian yang lebih presisi serta kemampuan menyelamatkan file, dokumen dan sistem yang menjadi sasaran serangan virus hingga kembali pulih 100%.

Dengan PCMAV, Anda akan mendapatkan antivirus yang bukan hanya sekadar mendeteksi namun daya basminya yang tangguh mampu memburu 99.9% virus yang dikenal sampai ke "akar-akarnya" tanpa menimbulkan kerusakan pada file maupun sistem yang terinfeksi.
Perpaduan keunikan fitur serta keakuratan dan kepedulian terhadap keselamatan sistem, file dan dokumen Anda memberi kesempurnaan sebuah antivirus pada PCMAV.

Di setiap edisi Majalah PC Media terbaru yang terbit tiap bulannya,kami senantiasa menyempurnakan PCMAV ini dengan kemampuan dan fitur baru demi menjadikan PCMAV sebagai antivirus yang sesuai kebutuhan Anda, pembaca setia Majalah PC Media. Dan menjadi kebanggaan Indonesia.

Monday, June 30, 2008

[tentang] Stop Gombal Maning*)




Gak perlu jadi anggota LSM atau VJ MTV untuk sekadar berteriak lantang tentang bahaya Global Warming. Beberapa hal yang bisa kita lakukan, setidaknya yang pernah saya lakukan sehari-hari :


1. Kurangi Pengunaan Plastik
Jika memesan minuman di tempat makan, saya sudah membiasakan untuk tidak mengunakan sedotan. Jika membeli buku, aqua, sewa CD, atau alat-alat lainnya, saya cenderung untuk langsung memasukkan ke tas yang saya bawa atau ke dalam saku jaket. Kantong kresek yang diberikan, langsung saya balikin ke mas/mbak pramuniaganya. Jika ada kantong kresek di rumah, saya cenderung untuk menyimpannya, tidak kemudian langsung dibuang di tempat sampah. Sesedikit mungkin kantong kresek yang saya pakai atau buang.

2. Gunakan Kertas Bekas / Bolak balik
Kalender lama, saya potong dan saya bendel untuk jadi notes... kertas HVS sisa skripsi yang salah print, saya simpen untuk saya gunakan lagi jika ada artikel atau tutorial yang perlu saya pelajari. Bekas brosur kerap saya gunakan sebagai memo yang saya tempel di white board atau kulkas. Begitu juga di kantor, kertas salah print juga saya gunakan meski hanya untuk membuat coret-coretan.

3. Menghemat Listrik
Lampu neon untuk aquarium hanya saya nyalakan untuk "pamer" jika ada seseorang bertamu di rumah saya. Dispender juga saya hidupkan beberapa saat sebelum menyeduh teh, coklat atau susu, lalu saya matikan segera setelahnya. Saya juga memilih kulkas yang memiliki dispenser dengan asumsi akan mengemat lampu dan suhu kulkas. Saya hanya menggunakan satu lampu di teras meski ada dua fitting lampu terpasang.

foto : www.greenenergyonline.org
*) gombal maning : plesetan dagadu untuk global warming

Rock d World!
rio_nisafa

Thursday, June 19, 2008

[tentang] bingung mo ngapain ?

bingung mo ngapain ?

ada yang mo kasih saran ?

Rock d World!
rio_nisafa

Tuesday, May 27, 2008

[tentang] 5 mitos tentang tempat makan yang enak

*) sebuah potongan berita yang meliput opor menthok yang dipigura di sebuah tempat makan di magelang

1. Tempat yang rame

Tempat makan yang rame, banyak pengunjungnya bukan jaminan klo tempat itu nawarin makanan yang enak.... di tempat kerja ku dulu (di kawasan Mega kuningan, Jakarta Selatan) ada tempat makan yang biasa di sebut cafe AMIGOS alias Agak minggir Got... klo dibilang rame.. ya wajar aja, namanya juga jam makan kantoran, pasti bareng antara jam 12.00 sampe jam 13.00. Mo beli nasi uduk, gado-gado, ayam goreng, mie ayam, soto betawi, soto lamongan, semua nya rame.... tapi klo soal rasa, juga sama, Standar banget.


2. Tempatnya juga agak "kumuh"

Ini pendapat om ku dari medan. Alasannya tempat yang agak kumuh berarti penjualnya udah lama jualan. jadi tempatnya juga gak baru-baru amat atau bersih kinclong... sayang pendapat ini gak aku setujui, baik sebagai individu maupun pokanan (walah ?). Simpel aja.... karena tempat gak menjamin 100 % tentang rasa makanan. Bisa jadi, karena si penjual memang gak punya pekerjaan lain yang dilakuin... atau malah tempat yang begitu malah bisa nurunin selera makan


3. Ada temen yang recomend

wah... klo yang ini makin diragukan lagi, pertama selera lidah kita dengan temen udah beda. yang kedua harus dipastiin temen kita itu punya pengetahuan yang luas. Aku pernah "tertipu" dengan rekomendasi seseorang tentang mie ayam paling enak se-kotanya... ternyata rasanya asin dan kebanyakan vetsin. grrrrr.... !


4. Udah pernah masuk media.

harus diinget, apakah tempat makan itu bisa masuk di media (entah TV, Koran, Majalah) karena liputan atau karena pasang advetorial? harus dibedakan banget. klo ternyata advetorial, maka yang bilang makanan itu enak cuma dua orang , yakni pemilik restoran yang merangkap humas dan si reporter/wartawan. Jika tempat makan itu masuk dalam kategori liputan maka itu "jangan-jangan" hanya selera di wartawan aja.


5. Tempat nya memang udah kondang

di belakang malioboro, tepatnya di daerah patuk ada cemilan enak .... namanya bakpia patuk.... tapi siapa yang jamin klo toko oleh-oleh yang kita datangin menawarkan kue dari kacang ijo itu emang enak beneran .... lha di kawasan itu semua tokoh oleh2 berderet dari ujung ke ujung jalan dan semua menawarkan cemilan yang sama . Uniknya di daerah lain (termasuk terminal, stasiun) ada juga yang jualan Bakpia patuk ... lho mana lebih enak nich?



TIPS RIO

Tips terahkir ini memang aku simpulkan sendiri, boleh diturutin...

Ada suatu tempat makan yang bener2bener enak (sampai dobel2 tuch...) dan bener-bener aku rekomendasikan banget. dari segi rasa.. hmmm bintang lima deh.. dan dari 5 (lima) ciri2 tempat makan yang enak... semua kriteria masuk. perfecto!


Pada akhirnya aku menyimpulkan bahwa tempat makan yang enak adalah yang mempunyai papan " SUDAH HABIS".


alasanya sederhana...

banyak orang yang beli dan makan, dan ini berarti otomatis memang enak... lha tempat makan itu gak cuma rame pas jam makan aja. Hal ini menyebabkan si penjual sampai kehabisan daganganya...... tapi si penjual gak semata-mata lantas bikin makanan tersebut dalam jumlah yang banyak... semua dalam porsi yang pas... sehingga tidak ada kuah yang keasinan, lauk yang dihangatkan, sayuran yang ditambah belakangan dan sebagainya.... semuanya dalam bahan dan bumbu yang pas..... dan orang-orangpun mendapat makanan yang sama enaknya.... dalam bahasa yang lebih keren "quality control"nya memang udah jalan.


nah dari itu semua, wajar aja klo makan satu ini emang cepet habis... dan untuk menginformasikan pada orang2 yang belakangan datang dan ternyata menunya udah habis... terpaksa deh.. papan dari kayu dengan tulisan sederhana "SUDAH HABIS" terpampang di pintu depan tempat makan itu.



Rock d World!

rio_nisafa

Tuesday, April 15, 2008

Undangan Pernikahan

klik gambar untuk memperbesar

klik gambar untuk memperbesar

klik gambar untuk memperbesar

klik gambar untuk memperbesar

Monday, March 17, 2008

[tentang] IDE


D (29 tahun), seorang teman pernah bercerita tentang keinginannya untuk membuat film tentang orang buta. Narasi film itu bertutur tentang seorang yang buta yang mampu melihat kembali setelah menjalani operasi medis. Konflik cerita mulai dibangun ketika dunia yang dilihat ternyata tak seindah dan sesempurna yang pernah ia bayangkan. Kehidupan (penglihatan) sesungguhnya hanya membuat ia sadar bahwa dunia tak sesederhana yang ia gambarkan. Bahkan kadang menampilkan sosok yang kejam dan tak manusiawi

Namun di akhir obrolan kami, ia pun berujar pelan. "Sayang ada orang yang pernah punya ide seperti itu. Bahkan sudah ada filmnya segala ". Gedubrak!! ternyata apa yang pernah ia gagas tentang orang buta ternyata sudah dipikirkan orang lain juga. Penerapannya juga sama persis, yakni di film. Padahal ada banyak media untuk menampilkan sebuah cerita, entah novel, theater, drama radio atau bahkan pantomin sekalipun

Saya memang salut dengan teman ini, D mempunyai sisi pemikiran yang agak aneh, ia mampu melihat dari sisi yang tak terduga sama sekali. Alhasil ia pun punya banyak ide-ide yang sangat brilian, setidaknya menurut saya.

Masalah berikutnya ternyata banyak orang kreatif di dunia ini dan melahirkan ribuan atau bahkan jutaan ide. Sebuah ide yang pernah dilontarkan seseorang bisa jadi sama dengan ide yang miliki oleh orang lain yang terpisah jarak dan waktu. Kesamaan ide inilah yang membuat pertanyaan besar, seberapa orisinal sebuah ide itu lahir ? Apa saja yang membuat sebuah ide disebut brilian? Siapa yang patut disebut sebagai orang kreatif, orang yang mempunyai ide terlebih dahulu atau orang yang mampu menuangkan ide dalam karya nyata?

Berbicara soal ide-ide tersebut, saya pun tak mau kalah dengan D. Apalagi kita pernah kuliah bareng dan kerja bareng. Bahkan hampir dalam 3 bulan kita tidur dalam satu kamar kost!. Ada sejumlah ide yang pernah dipetik dalam otak saya. Soal brilian atau tidak saya tidak bisa menilai, subyektif sich. Tapi sialnya (?), ternyata ide tersebut sudah diwujudkan oleh orang lain... dan sayapun hanya bisa mengerutu sambil terus berpikir ulang " saya harus memunculkan ide apa lagi, yang benar-benar tidak dipikirkan oleh orang lain..... terlebih saya mampu mengaplikasinya "

Seorang teman kost, A (27 tahun) pernah membakar semacam dupa untuk aromaterapi. Saya tak tau persis aroma apa yang tercium saat itu. Namun saya masih ingat ia membakarnya di ruang depan, ruang dimana saya dan teman menonton TV. Pada saat yang sama T (31 tahun) tak pernah lupa mengunakan obat nyamuk elektrik. kebiasaan tersebut tak pernah lewat setiap malamnya. Dari kedua kebiasaan teman tersebut, munculnya ide dalam benak saya. Sebuah teknologi yang mampu mengabungkan keduanya. " Bagaimana menciptakan alat atau bahan yang mampu mengusir nyamuk, tetapi juga mampu membuat relaks dengan aromaterapi ".

Otak saya berputar mencari alternatif alat tersebut. Sampai pada sebuah titik lahirlah ide obat nyamuk bakar dengan aroma bunga lavender. Obat nyamuk bakar sudah familiar digunakan oleh masyakat untuk mengusir nyamuk. BUnga lavender juga teruji mengusir nyamuk. Bau yang dihasilkanpun saya anggap sudah mampu menjadi aromaterapi.

Damn! Sialnya beberapa bulan kemudian Baygon mengeluarkan varian baru obat nyamuk bakar dengan aroma Lavender. Saya mengetahui pertama kali dari tayangan iklan di televisi yang agak gencar saat itu. Walhasil ide obat nyamuk bakar plus aroma terapi pun ternyata juga dipikirkan oleh orang lain juga :((

Beberapa tahun sebelumnya, saya juga sempat terbersit sebuah ide sederhana. Ide tersebut lahir saat berteduh karena hujan di pinggir jalan Monjali, Jogja. Perkaranya sepele juga karena saya tak membawa jas hujan atau mantol. Nah melihat orang naik motor dengan mantol yang berwarna polos, ide ini muncul. Saya memikirkan sebuah jas hujan yang mempunyai warna menarik dengan tampilan grafis yang mendukung. Untuk itu jas hujan tersebut perlu mendapat sponsor dari perusahaan / produk tertentu. Singkatnya menjadikan jas hujan sebagai sebuah media promosi bagi produk atau merk tertentu. Lebih fokus lagi jika produk tersebut berkaitan dengan kesehatan. Lha klo kehujanan kan kita jadi rentan penyakit.

1 jam kemudian masih dalam kondisi berteduh, saya melihat dengan mata kepala sendiri seorang mengunakan jas hujan dengan sablon sebuah toko bangunan. (klo tak salah ingat sich) jas hujan tersebut memang masih berwarna polos / satu warna, namun di bagian punggung tertulis besar-besar sebuah toko bangunan.... Damn !! (sekali lagi) ide saya ternyata sudah diterapkan orang lain, meski penerapannya juga masih sederhana sekali.

Cerita yang ketiga, beberapa bulan lalu. Bertempat di sebuah Rumah makan Padang, saya menikmati menu minuman baru, namanya "Es Joshua". Usut punya usut, ternyata minuman ini merupakan mix dari Es batu, extra joss dan Susu. Minuman ini patut mendapat acungan jempol. eXtra joss mendongkrak energi instan, susunya mengandung gizi sekaligus mengurangi rasa asem dan asin yang ada di extra joss, sedang es batu sangat menyegarkan. Nah kalo disingkat jadi Es Joshua itu.

Namun satu bulan belakangan ini, kerap kita lihat di TV, iklan M-Susu. sebuah minuman suplemen energi yang dilaunch M150. varian ini menambahkan unsur susu (atau cuman rasanya saja?) dalam formulasinya.... nah kok idenya sama lagi dengan Es Joshua.

Ya... sudahlah.... nanti saya mikir ide yang lain lagi.

foto : http://www.cocobali.com/

Rock d World!
rio_nisafa