Tuesday, May 27, 2008

[tentang] 5 mitos tentang tempat makan yang enak

*) sebuah potongan berita yang meliput opor menthok yang dipigura di sebuah tempat makan di magelang

1. Tempat yang rame

Tempat makan yang rame, banyak pengunjungnya bukan jaminan klo tempat itu nawarin makanan yang enak.... di tempat kerja ku dulu (di kawasan Mega kuningan, Jakarta Selatan) ada tempat makan yang biasa di sebut cafe AMIGOS alias Agak minggir Got... klo dibilang rame.. ya wajar aja, namanya juga jam makan kantoran, pasti bareng antara jam 12.00 sampe jam 13.00. Mo beli nasi uduk, gado-gado, ayam goreng, mie ayam, soto betawi, soto lamongan, semua nya rame.... tapi klo soal rasa, juga sama, Standar banget.


2. Tempatnya juga agak "kumuh"

Ini pendapat om ku dari medan. Alasannya tempat yang agak kumuh berarti penjualnya udah lama jualan. jadi tempatnya juga gak baru-baru amat atau bersih kinclong... sayang pendapat ini gak aku setujui, baik sebagai individu maupun pokanan (walah ?). Simpel aja.... karena tempat gak menjamin 100 % tentang rasa makanan. Bisa jadi, karena si penjual memang gak punya pekerjaan lain yang dilakuin... atau malah tempat yang begitu malah bisa nurunin selera makan


3. Ada temen yang recomend

wah... klo yang ini makin diragukan lagi, pertama selera lidah kita dengan temen udah beda. yang kedua harus dipastiin temen kita itu punya pengetahuan yang luas. Aku pernah "tertipu" dengan rekomendasi seseorang tentang mie ayam paling enak se-kotanya... ternyata rasanya asin dan kebanyakan vetsin. grrrrr.... !


4. Udah pernah masuk media.

harus diinget, apakah tempat makan itu bisa masuk di media (entah TV, Koran, Majalah) karena liputan atau karena pasang advetorial? harus dibedakan banget. klo ternyata advetorial, maka yang bilang makanan itu enak cuma dua orang , yakni pemilik restoran yang merangkap humas dan si reporter/wartawan. Jika tempat makan itu masuk dalam kategori liputan maka itu "jangan-jangan" hanya selera di wartawan aja.


5. Tempat nya memang udah kondang

di belakang malioboro, tepatnya di daerah patuk ada cemilan enak .... namanya bakpia patuk.... tapi siapa yang jamin klo toko oleh-oleh yang kita datangin menawarkan kue dari kacang ijo itu emang enak beneran .... lha di kawasan itu semua tokoh oleh2 berderet dari ujung ke ujung jalan dan semua menawarkan cemilan yang sama . Uniknya di daerah lain (termasuk terminal, stasiun) ada juga yang jualan Bakpia patuk ... lho mana lebih enak nich?



TIPS RIO

Tips terahkir ini memang aku simpulkan sendiri, boleh diturutin...

Ada suatu tempat makan yang bener2bener enak (sampai dobel2 tuch...) dan bener-bener aku rekomendasikan banget. dari segi rasa.. hmmm bintang lima deh.. dan dari 5 (lima) ciri2 tempat makan yang enak... semua kriteria masuk. perfecto!


Pada akhirnya aku menyimpulkan bahwa tempat makan yang enak adalah yang mempunyai papan " SUDAH HABIS".


alasanya sederhana...

banyak orang yang beli dan makan, dan ini berarti otomatis memang enak... lha tempat makan itu gak cuma rame pas jam makan aja. Hal ini menyebabkan si penjual sampai kehabisan daganganya...... tapi si penjual gak semata-mata lantas bikin makanan tersebut dalam jumlah yang banyak... semua dalam porsi yang pas... sehingga tidak ada kuah yang keasinan, lauk yang dihangatkan, sayuran yang ditambah belakangan dan sebagainya.... semuanya dalam bahan dan bumbu yang pas..... dan orang-orangpun mendapat makanan yang sama enaknya.... dalam bahasa yang lebih keren "quality control"nya memang udah jalan.


nah dari itu semua, wajar aja klo makan satu ini emang cepet habis... dan untuk menginformasikan pada orang2 yang belakangan datang dan ternyata menunya udah habis... terpaksa deh.. papan dari kayu dengan tulisan sederhana "SUDAH HABIS" terpampang di pintu depan tempat makan itu.



Rock d World!

rio_nisafa